Pantau Program Makan Bergizi Gratis, Wamendagri Bima Arya Tinjau Kantin Sekolah Bosowa Bina Insani

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips Vermonte mengatakan, ini adalah pertama kalinya Indonesia melakukan program . Negara lain sudah banyak yang melakukan seperti India, Brazil dan lain-lain.

“Jadi ini sebetulnya adalah sesuatu yang harus dilakukan,” kata Philips Vermonte.

Ia menambahkan, intervensi gizi itu penting. “Bahwa negara, pemerintah berusaha sekeras mungkin menyediakan pemenuhan gizi yang relatif sama terhadap siswa-siswa didik kita,” ujarnya.

Karena itu program semacam ini diharapkan akan memperbaiki kesehatan anak-anak dan juga prestasi belajar.

“Karena kita tahu, banyak sekali anak-anak tidak sempat makan, tidak ada makanan dan lain sebagainya. Sekarang mereka bisa datang ke sekolah, tahu bahwa akan ada makanan,” tuturnya.

Philips mengemukakan, teman-teman di Kementerian Pendidikan sudah sering menemukan riset-riset terkait tingkat kehadiran siswa di sekolah yang perlu diperbaiki. Penyebabnya, ada anak-anak yang kurang beruntung. Mereka harus bekerja untuk memenuhi makan keluarga, membantu orang tua dan lain-lain.

“Nah, sekarang mereka bisa makan di sekolah. Sehingga, tingkat partisipasi di sekolah bisa meningkat,” ujarnya.

Philips juga mengaminkan tumbuhnya solidaritas sebagai salah satu dampak program makan bergizi grartis.

Sekarang, mulai generasi ini, mereka (anak-anak didik) akan tahu bahwa mereka apakah datang dari lingkungan ekonomi yang lebih baik atau yang kurang beruntung, mereka akan tahu bahwa mereka makan yang sama di lingkungannya.

“Jadi terbentuklah solidaritas di antara generasi ini. Mungkin efeknya baru kita lihat 5-10 tahun yang akan datang. Tapi itu adalah hal yang perlu dilakukan,” paparnya.

Tidak kalah pentingnya adalah dampak ekonomi lokal. “Efek program , ekonomi lokal akan tumbuh. Kemudian kerja sama unit-unit pemerintahan daerah, sekolah, swasta dan juga masyarakat. Karena yang punya kepentingan, selain siswa penerima, orang tua murid juga berkepentingan untuk memastikan bahwa anak-anaknya mendapatkan makanan yang baik sebagaimana yang diusahakan, dan karena itu akan muncul efek komunitas-komunitas. Kalau kita lihat di jepang, program pembangunan berbasis komunitas. Mungkin di Indonesia masih butuh waktu lama, tapi ini sebagai langkah pertama,” paparnya.***

Sumber : https://bogordaily.net/2025/01/pantau-program-makan-bergizi-gratis-wamendagri-bima-arya-tinjau-kantin-sekolah-bosowa-bina-insani/

Share this Post

Facebook Comments ()

Leave a comment