Mig Aprilla, Sosok Guru Bersahaja SBBI
Sekolah Bosowa Bina Insani - Pria kelahiran Solo, 12 April 1965 ini telah bergabung di SMA BINA INSANI Bogor sejak 1998. Beliau adalah suami dari Bidan Tri Payawati. Dari pasangan ini terlahir 2 jagoan kebanggaan yang keduanya telah lulus kuliah dan sudah bekerja, serta 1 putri sholihah yang kini duduk di kelas X SMA Bina Insani.
Beliau adalah pribadi yang unik. Pria ini tidak peduli dengan hal-hal yang umumnya orang memandang bakal meruntuhkan harga dirinya, seperti wara-wiri manggul kursi, menggotong meja, nge-las, menginstal saluran listrik, menginstal saluran air untuk wudhu, mereparasi alat-alat elektronik, menyiapkan galon air munum, membuat disain dan mencetak spanduk kegiatan sekolah, menjadi driver, dll. Sungguh pria kesatria multi talenta. Dan hebatnya lagi, semua itu dilakukannya dengan penuh cinta tanpa pamrih.
Salah satu jargon hidupnya adalah "mung nglakoni sing miguno". Asal perkara itu berguna dan beliau bisa melakukannya maka akan dikerjakannya, apalagi jika perkara itu berguna bagi banyak pihak, beliau akan lebih semangat lagi dalam mengerjakannya.
Bahkan saking bersahajanya, saat dinobatkan sebagai guru teladan Sekolah BOSOWA Bina Insani tahun 2019 usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-74, 17 Agustus 2019 pun beliau tidak antusias mengekpresikan kegembiraan. Biasa-biasa saja.
Saat ditemui, usai menerima penghargaan yang diserahkan Wadir Development Akademik Eko Arianto, Mig Aprila menyatakan malu menerima penghargaan sebagai guru teladan ini. "Saya tidak merasa itu (teladan-red). Teladan apanya wong saya biasa-biasa saja kok", ujarnya dengan logat jawa-nya yang kental.
Sementara itu, Principal SMA Bina Insani, Dedi Supriyadi saat dikonfirmasi menegaskan, bahwa keputusan pemilihan
guru teladan dilakukan oleh pihak Direksi SBBI. Unit sekolah hanya mengajukan 2 nama (nominator) sesuai kriteria yg telah ditetapkan. Salah satu nama yang diusulkan itu adalah Bapak Mig Aprila.
Alasannya, karena yang bersangkutan memenuhi kriteria sesuai dengan profil pembelajar yang dicita-citakan sekolah. Bahwa guru juga sebagai pembelajar yg akan diteladani oleh para siswanya.
Adapun kriteria guru pembelajar itu adalah :
1. Religius
2. Jujur
3. Adil
4. Berfikir kritis
5. Bekerja keras
6. Peduli
6. Bertanggung jawab
7. Komunikatif, dan
8. Literat
Meski tidak sesempurna 8 kriteria itu, tetapi mendekati ke arah sosok profil pembelajar, tegas Dedi.
Untuk memperkokoh kelayakan Mig Aprila sebagai guru teladan, penulis meminta pandangan dari rekan-rekan kerjanya.
Menurut Rizki Idham Sigit, guru penjasor yang akrab disapa Kiki : "Bagus, memang tepat Pak Mig dinobatkan sebagai guru teladan. Tak pernah kita mendengar keluhan dari pribadi Pak Mig, padahal beragam pekerjaan cukup berat yang dihadapinya. Keren."
Sementara Ummi, demikian panggilan sayang Sang Guru Bahasa Arab oleh para siswa juga rekan-rekan guru menyatakan, "Dengar nama Pak Mig disebut, pikiran kita langsung tertuju pada rupa-rupa pekerjaan yang bisa diselesaikan. Beliau sosok yang identik banget dengan aneka kesulitan yang berubah jadi kemudahan"
Di kesempatan lain, Ani Cahyaningsing mengungkapkan bahwa Pak Mig layak bahkan sangat layak dinobatkan sebagai guru teladan. Beliau sosok orang yang sangat bertanggungjawab. Kinerjanya tidak diragukan siapa pun, lengkap Ani.
Itulah sosok guru teladan dari unit SMA BINA INSANI lulusan FMIPA UGM pengampu mata pelajaran kimia unit SMA ini.
Penulis: Rasum.ap (Guru SMA Bosowa School Bogor)